Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Patah

27 Agustus 2024   03:34 Diperbarui: 27 Agustus 2024   04:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak bisa diberikan sembarang, pada mereka yang tak peka.  

Luka ibu dan sahabat mengajarinya satu hal,  

Bahwa dalam patah, dia menemukan dirinya yang kental.

Patah, namun tak hancur, dia berjalan dengan hati waspada,  

Menghadapi dunia yang keras, dengan jiwa yang lebih dewasa.  

Meski luka-luka itu masih terasa, dia memilih untuk terus berjalan,  

Menemukan jalan, meski dengan hati yang penuh bekas luka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun