Tak bisa diberikan sembarang, pada mereka yang tak peka. Â
Luka ibu dan sahabat mengajarinya satu hal, Â
Bahwa dalam patah, dia menemukan dirinya yang kental.
Patah, namun tak hancur, dia berjalan dengan hati waspada, Â
Menghadapi dunia yang keras, dengan jiwa yang lebih dewasa. Â
Meski luka-luka itu masih terasa, dia memilih untuk terus berjalan, Â
Menemukan jalan, meski dengan hati yang penuh bekas luka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!