Orang yang dia panggil sahabat, menusuk dari belakang, Â
Meninggalkan luka baru, di hati yang tak lagi utuh.
Setiap kali dia jatuh, dia bangkit lagi berdiri, Â
Namun hatinya semakin patah, meski tetap mencoba peduli. Â
Dikhianati berkali-kali, dia terus mencari jawab, Â
Mengapa kasih sayang selalu berakhir dalam gelap.
Di antara reruntuhan mimpi, dia berdiri sendiri, Â
Menyadari, tak semua orang layak dijadikan sahabat sejati. Â
Dia memungut serpihan hati, menyatukan yang tersisa, Â
Menempa dirinya, menjadi kuat meski terluka.
Kini dia tahu, kepercayaan adalah hal berharga, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!