Siapa yang tidak mengenal kota Solo ? Salah satu kota di Jawa Tengah yang menjadi kota budaya dengan berbagai macam tempat wisata dan kulinernya.Â
Bagi kalian traveller yang bosan dengan wisata alam, kota Solo bisa menjadi salah satu alternatif kalian dalam mengeksplor tempat wisata yang murah dan mudah untuk ditemui. Contohnya, Soto Triwindu dan Koridor Gatsu. Dua tempat ini terkenal di kota Solo karena memiliki keunikan masing-masing.Â
Soto Triwindu, disebut-sebut sebagai soto presiden, karena terkenal sebagai salah satu tempat makan yang pernah dikunjungi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Soto ini semakin menarik karena tempatnya tidak terlalu besar namun keaslian resep sotonya yang disebut-sebut tidak pernah berubah sejak 1939.Â
Selain itu, tidak jauh dari Soto Triwindu, terdapat salah satu jalan yang menarik perhatian banyak orang. Jalan tersebut bernama Jalan Gatot Subroto atau lebih dikenal dengan sebutan Koridor Gatsu.Â
Jika dilihat sekilas, memang tampak seperti jalanan biasa dengan banyak toko di kiri kanannya. Namun, hal yang menarik justru terdapat pada dinding-dinding dan pintu-pintu toko di sepanjang koridor Gatsu, yang dipenuhi dengan lukisan mural bertemakan budaya kota Solo.Â
Topik ini menjadi relevan bagi pembaca, karena masih banyak orang yang beranggapan bahwa wisata itu lebih menarik jika kita mengunjungi alam, padahal dengan datang ke tengah-tengah kota Solo, berfoto dan menikmati keindahan lukisan, serta berwisata kuliner juga dapat menyegarkan hati dan pikiran.
Essay ini ditujukan untuk mengenalkan tempat wisata kuliner sekaligus tempat foto instagramable yang juga bisa menjadi tempat belajar kebudayaan kota Solo lewat lukisan muralnya.Â
Kronologi peristiwa pada essay ini berisi deskripsi objek tentang wisata kuliner dan tempat menarik di kota Solo, serta argumentasi mengenai kesan dan pesan tentang kedua tempat wisata tersebut.
Berburu Soto Presiden dengan Harga Terjangkau
Sudah sampai solo, tapi bingung mau makan siang dimana? Soto Triwindu jawabannya. Ya, soto legendaris ini merupakan salah satu warung makan soto yang sangat terkenal.Â
Selain rasa kuah sotonya yang otentik, soto ini juga merupakan soto favorit dari presiden Indonesia, yaitu bapak Joko Widodo loh sobat traveller. Terletak di Jl. Teuku Umar, soto Triwindu selalu ramai dikunjungi baik warga lokal maupun pendatang.Â
Harganya yang terjangkau, yaitu Rp. 16.000 untuk satu porsi, dan Rp. 3.000 untuk makanan pelengkap, seperti tempe goreng, perkedel, rempeyek udang, dan lainnya bisa menemani siang hari kalian di kota Solo
Sebelum ke Solo, saya sempat browsing di internet, tempat apa saja yang menarik disana. Kemudian saya membaca ada salah satu tempat makan yaitu Soto Triwindu, yang sangat terkenal karena sering dikunjungi oleh presiden. Akhirnya saya memutuskan kesana, dengan mengandalkan Google Maps, saya dan teman saya akhirnya meluncur ke Solo menggunakan motor.Â
Sesampainya disana, tidak terlalu ramai karena saya sampai pukul 14.30 WIB, yang artinya sudah bukan jam makan siang. Saya memesan semangkuk soto dan minum es teh manis, namun sayangnya makanan pelengkap seperti tempe goreng, perkedel, rempeyek udang, usus, paru, dan lainnya sudah habis. Walaupun begitu, rasa soto khas Solo ini tetap juara.Â
Kuah yang gurih, dengan potongan daging sapi yang lembut, serta beberapa sayuran seperti tauge dan irisan daun seledri, ditambah segarnya es teh manis di siang hari, benar-benar memanjakan lidah. Rasanya tidak sia-sia sampai kota Solo disambut dengan soto khas yang nikmat.
Banyak orang berkunjung untuk menikmatinya karena soto khas ini tidak membuka cabang di daerah lain selain Solo. Soto Triwindu terkenal bukan hanya karena menjadi tempat makan favorit keluarga presiden Joko Widodo, tetapi dengan rasa kuah yang otentik, kuah kaldunya yang gurih dari daging sapi yang direbus menggunakan arang dan tungku, membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung dan menikmati santapan tradisional ini.
Dinding Estetik di Kota Solo
Di tengah kota Solo, terdapat salah satu jalan yang menarik perhatian banyak orang. Jalan tersebut bernama Jalan Gatot Subroto atau lebih dikenal dengan sebutan Koridor Gatsu.Â
Jika dilihat sekilas, memang tampak seperti jalanan biasa dengan banyak toko di kiri kanannya. Namun, hal yang menarik justru terdapat pada dinding-dinding dan pintu-pintu toko di sepanjang koridor Gatsu, yang dipenuhi dengan lukisan mural bertemakan budaya kota Solo.
Dengan tangan terampil pelukis di Solo, dinding dan pintu toko disulap menjadi sesuatu yang menarik perhatian, karena diisi dengan lukisan-lukisan yang tidak sembarangan dan memiliki nilai keestetikaan yang tinggi. Bukan lukisan bertemakan pemandangan, namun lukisan atau mural tersebut bertemakan budaya kota Solo.Â
Contohnya ada salah satu dinding dengan gambar orang yang menggunakan caping dan menjual jamu.
Akhir Perjalanan
Banyak orang yang beranggapan bahwa wisata itu lebih menarik jika kita mengunjungi alam, namun dengan datang ke tengah-tengah kota, berfoto dan menikmati keindahan lukisan juga dapat menyegarkan hati dan pikiran.Â
Apalagi untuk anak muda, dengan mengeksplor koridor Gatsu ini, selain bisa foto instagramable, kalian juga bisa belajar tentang kebudayaan kota Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H