Mohon tunggu...
Yuliana Dewi Aryanti Lalo Nage
Yuliana Dewi Aryanti Lalo Nage Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Penulis merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Solo: Ketika Seni dan Budaya Bersatu

19 Maret 2021   01:32 Diperbarui: 19 Maret 2021   01:38 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Triwindu milik Hj. Yoso Sumarto sejak 1939 [Dokumentasi Pribadi]

Salah satu mural di koridor Gatsu. [Dokumentasi Pribadi]
Salah satu mural di koridor Gatsu. [Dokumentasi Pribadi]

Dengan tangan terampil pelukis di Solo, dinding dan pintu toko disulap menjadi sesuatu yang menarik perhatian, karena diisi dengan lukisan-lukisan yang tidak sembarangan dan memiliki nilai keestetikaan yang tinggi. Bukan lukisan bertemakan pemandangan, namun lukisan atau mural tersebut bertemakan budaya kota Solo. 

Contohnya ada salah satu dinding dengan gambar orang yang menggunakan caping dan menjual jamu.

Lukisan mural tukang jamu dan seorang wanita yang memakai caping. [Dokumentasi Pribadi]
Lukisan mural tukang jamu dan seorang wanita yang memakai caping. [Dokumentasi Pribadi]
Akhir Perjalanan

Banyak orang yang beranggapan bahwa wisata itu lebih menarik jika kita mengunjungi alam, namun dengan datang ke tengah-tengah kota, berfoto dan menikmati keindahan lukisan juga dapat menyegarkan hati dan pikiran. 

Apalagi untuk anak muda, dengan mengeksplor koridor Gatsu ini, selain bisa foto instagramable, kalian juga bisa belajar tentang kebudayaan kota Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun