Mohon tunggu...
Yuliana Dewi Aryanti Lalo Nage
Yuliana Dewi Aryanti Lalo Nage Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Penulis merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Solo: Ketika Seni dan Budaya Bersatu

19 Maret 2021   01:32 Diperbarui: 19 Maret 2021   01:38 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Triwindu milik Hj. Yoso Sumarto sejak 1939 [Dokumentasi Pribadi]

Harganya yang terjangkau, yaitu Rp. 16.000 untuk satu porsi, dan Rp. 3.000 untuk makanan pelengkap, seperti tempe goreng, perkedel, rempeyek udang, dan lainnya bisa menemani siang hari kalian di kota Solo

Soto Triwindu milik Hj. Yoso Sumarto sejak 1939 [Dokumentasi Pribadi]
Soto Triwindu milik Hj. Yoso Sumarto sejak 1939 [Dokumentasi Pribadi]

Sebelum ke Solo, saya sempat browsing di internet, tempat apa saja yang menarik disana. Kemudian saya membaca ada salah satu tempat makan yaitu Soto Triwindu, yang sangat terkenal karena sering dikunjungi oleh presiden. Akhirnya saya memutuskan kesana, dengan mengandalkan Google Maps, saya dan teman saya akhirnya meluncur ke Solo menggunakan motor. 

Sesampainya disana, tidak terlalu ramai karena saya sampai pukul 14.30 WIB, yang artinya sudah bukan jam makan siang. Saya memesan semangkuk soto dan minum es teh manis, namun sayangnya makanan pelengkap seperti tempe goreng, perkedel, rempeyek udang, usus, paru, dan lainnya sudah habis. Walaupun begitu, rasa soto khas Solo ini tetap juara. 

Kuah yang gurih, dengan potongan daging sapi yang lembut, serta beberapa sayuran seperti tauge dan irisan daun seledri, ditambah segarnya es teh manis di siang hari, benar-benar memanjakan lidah. Rasanya tidak sia-sia sampai kota Solo disambut dengan soto khas yang nikmat.

Semangkuk soto dan segelas es teh manis di siang hari [Dokumentasi Pribadi]
Semangkuk soto dan segelas es teh manis di siang hari [Dokumentasi Pribadi]

Banyak orang berkunjung untuk menikmatinya karena soto khas ini tidak membuka cabang di daerah lain selain Solo. Soto Triwindu terkenal bukan hanya karena menjadi tempat makan favorit keluarga presiden Joko Widodo, tetapi dengan rasa kuah yang otentik, kuah kaldunya yang gurih dari daging sapi yang direbus menggunakan arang dan tungku, membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung dan menikmati santapan tradisional ini.

Dinding Estetik di Kota Solo

Lalu lintas koridor Gatsu. [Dokumentasi Pribadi]
Lalu lintas koridor Gatsu. [Dokumentasi Pribadi]

Di tengah kota Solo, terdapat salah satu jalan yang menarik perhatian banyak orang. Jalan tersebut bernama Jalan Gatot Subroto atau lebih dikenal dengan sebutan Koridor Gatsu. 

Jika dilihat sekilas, memang tampak seperti jalanan biasa dengan banyak toko di kiri kanannya. Namun, hal yang menarik justru terdapat pada dinding-dinding dan pintu-pintu toko di sepanjang koridor Gatsu, yang dipenuhi dengan lukisan mural bertemakan budaya kota Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun