Mohon tunggu...
Yulia Kartika Putri
Yulia Kartika Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PERAN ORANG TUA MENANAMKAN JIWA BERAGAMA PADA ANAK USIA DINI

13 Agustus 2020   12:06 Diperbarui: 13 Agustus 2020   13:41 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Kisah kegamaan bisa diceritakan melalui dongeng sebelum tidur. Anak-anak umunya sangat senang mendengarnya kisah atau dongeng yang dituturkan orang tua, karena daya imajinasi mereka masih sangat aktif dan sangat penh dengan rasa ingin tahu. Peran orang tua dalam nilai kegamaan anak dapat dilakukan dengan mengisahkan cerita-cerita yang dapat diteladani anak yang berhubungan dengan ajaran agama.

4. Mengajarkan nilai-nilai dalam agama

     Nilai-nilai dalam agama pastinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perbuatan baik, toleransi, saling berbagi, selalu berkata sesuai fakta dan lain sebagainya diperlukan ketika kita hidup bermasyarakat, dans emua itu adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh anak. Agama dan segala ajarannya yang benar akan menjadi dasar dari kehidupan sosial kita, dan berguna untuk memberikan batasan sosial agar tercipta keteraturan dalam bermasyarakat.

5. Memberi contoh yang benar

      Peran orang tua dalam menanamkan nilai agama bagi anak adalah sebagai sumber panutan anak. Apa yang dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak dengan daya tangkap dan daya ingatnya yang luar biasa Kebiasaan beragama yang taat di rumah haruslah dimulai dari orang tua, agar anak dapat mencontoh kebiasaaan baik tersebut.

6. Menanamkan kebiasaan baik

      Orang tua dapat menanamkan pentingnya berbuat baik yang sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Cara ini akan mengajarkan anak untuk tidak egosi, memiliki empati pada orang lain dan bisa bertanggung jawab terhadap semua perbuatannya, baik atau buruk.

7. Mengajak anak untuk selalu bersyukur

      Orang tua dapat menanamkan kebiasaan bersyukur kepada anak agar anak selalu mengingat bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari pada kehendak manusia, yaitu adanya Tuhan yang mengatur segalanya. Dengan selalu bersyukur, diharapkan anak akan memahami bahwa dalam keadaan senang atau susah, maka manusia harus tetap mengingat Tuhannya. Hal ini dapat mengajarkan anak untuk tabah menghadapi segala cobaan dan kesulitan, juga tidak menjadi tinggi hati saat sedang dalam posisi tinggi.

8. Menyelipkan ajaran agama dalam percakapan

      Peran orang tua dalam menanamkan nilai keagamaan kepada anak juga bisa dilakukan dengan melakukan percakapan bersama anak. Tidak perlu secara khusus mengajak anak berbicara mengenai agama tersebut, namun bisa menyelipkannya dalam berbagai percakapan dengan anak. Misalnya, mengajarkan kepada anak bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, atau bahwa agama mengajarkan kita untuk mencintai sesama dengan adil, selalu berbuat baik, sayang kepada saudara dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun