Mohon tunggu...
Yulia Kartika Putri
Yulia Kartika Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PERAN ORANG TUA MENANAMKAN JIWA BERAGAMA PADA ANAK USIA DINI

13 Agustus 2020   12:06 Diperbarui: 13 Agustus 2020   13:41 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

9. Menjawab pertanyaan anak dengan jelas

      Walaupun masih kecil, ada kalanya anak akan mengeluarkan pertanyaan yang membuat orang tua kebingungan sebab jawabannya terlalu kompleks untuk diterangkan kepada anak. Usaha untuk menjawab setiap pertanyaan anak dengan sebenar-benarnya, namun sesuaikan dengan bahasa yang dapat dimengerti anak. Begitu juga ketika anak bertanya mengenai hal-hal keagamaan, saat itu merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mulai menanamkan nilai agama sedikit semi sedikit.

10. Memperkenalkan doa-doa kepada anak

       Salah satu peran orang tua yang paling penting dalam menanamkan nilai agama kepada anak yaitu dengan memperkenalkan doa-doa yang diajarkan dalam agama. Doa-dia ini akan kita ucapkan setiap kali hendak melakukan suatu kegiatan atau pada kesempatan tertentu sebagai suatu cara untuk terhubung dengan Tuhan dan juga menjadi bagian dari ibadah agama. Doa merupakan cara untuk meminta atau berkomunikasi dengan Tuhan. Jika anak sudah terbiasa mendengarkan berbagai doa yang diucapkan orang tua sehari-harinya, ia akan semakin dekat dengan pemahaman agama.

   Peran orang tua dalam menanamkan nilai agama kepada anak tidaklah mudah. Pemberian pemahaman mengenai agama perlu dilakukan sejak anak masih berusia dini. Percontohan pengamalan ajaran agama, buku-buku agama, majalah-majalah agama, hiasan bernuansa agama, dan benda-benda yang berkaitan dengan agama merupakan alat pendidikan utama dalam pendidikan agama yang bersifat tidak disengaja atau disengaja. Buku-buku dan sumber belajar agama lainnya merupakan media pembelajaran agama bagi anak. Media sangat penting dalam pengembangan keagamaan anak, karena anak akan menyerap informasinya 10% dari yang dibacanya, 20% dari yang didengarnya, 30% dari yang dilihatnya, 50% dari yang dilihat dan didengarnya, 70% dari apa yang dikatakannya, dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun