Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Begini Cara Saya Merawat Pohon Kelengkeng agar Tumbuhan Berbuah Melimpah

25 Oktober 2024   21:15 Diperbarui: 28 Oktober 2024   19:04 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun sebelumnya, saya pernah melihat cangkang telur tersematkan di ranting tanaman bunga. Saya penasaran. 

Katanya kulit telur bisa dijadikan hiasan dengan cara digambar. 'Wuih keren' batin saya kala itu. Saya pun belajar mengumpulkan. Sayangnya, berakhir di tempat sampah.

Seiring berjalannya waktu, sang waktulah memberi pengalaman baru. Cangkang telur bisa dijadikan pupuk.

Menurut-Kampungkb.bkkbn.go.id. Cangkang telur mengandung kalsium,fosfor, magnesium, dan unsur mikro lainnya. Nutrisi kulit telur meresap ke dalam tanah, sehingga membantu perkembangan tumbuhan sedari akar, bunga dan buahnya.

(Dokumentasi pribadi Yuliyanti)
(Dokumentasi pribadi Yuliyanti)
Setelah mengetahui kandungan nutrisinya, setiap memasak telur kulitnya saya kumpulkan di kantung plastik. Setelah menggunung, kulit telur diremuk (dihancurkan) hingga menjadi lebih kecil.

Kemudian dua bahan dicampur (rata) menjadi satu, selanjutnya bisa dijadikan pupuk organik yang ramah lingkungan. Caranya ditaburkan seperti sematan gambar di bawah ini.

Memupuk tanaman(Dokumentasi pribadi Yuliyanti)
Memupuk tanaman(Dokumentasi pribadi Yuliyanti)
Selain menggunakan ke dua bahan di atas, saya juga menggunakan air cucian beras untuk menyiram tanaman setiap hari.

3. Air cucian beras

(Dokumentasi pribadi Yuliyanti)
(Dokumentasi pribadi Yuliyanti)
Air cucian beras merupakan limbah dapur yang kerap terbuang sia-sia. Namun, semenjak tahun 2022, setiap mencuci beras air pususan yang mempunyai nama (leri) saya tampung di dalam wadah.

Kemudian air yang berwarna putih susu tersebut saya campu dengan air keran lalu digunakan untuk menyirami tanaman di kebun belakang. 

Sesekali saya bicara dengan tanaman, dan menyuruhnya lekas berbuah dengan bahasa Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun