Menurut Wikipedia-Pecak adalah salah satu hidangan Jawa yang terdiri dari lauk berserta sambal. Bumbu yang dibutuhkan di antaranya cabai, bawang merah, jahe dan kencur.Â
Sebagian sumber mengatakan, pecak sambal adalah menu khas Betawi. Beragam lauknya begitu menggoda, di antaranya yang paling umum adalah, pecak lele, gurame, telur dan pecak tempe.
Bagi pecinta makanan pedas, sepertinya sambal yang satu ini dijamin bakal menggoyang lidah. Serta meningkatkan nafsu makan Anda.Â
Sama seperti sambal lainnya yang siap mengabiskan sebakul nasi hangat. Apalagi jika ditambah menu lauk kegemaran. Meski garingan, rasanya benar-benar nikmat.
Tetapi saya penasaran jika pecak menggunakan bahan udang berkuah sedikit melimpah. Kebetulan selama sakit Gerd selama hampir 6 bulan, saya tidak mengonsumi udang. Dan kini ingin mengolah dengan memadukan sawi putih.Â
Saya pernah membaca sebuah artikel, jika udang meski memiliki ukuran kecil, namun mempunyai kandungan protein, serta asam lemak omega-3 yang berguna bagi kesehatan jantung.Â
Sedangkan sayuran mengandung serat tinggi, berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Rasanya sangat cocok bila disandingkan sebagai menu utama.
Setiap memasak udang, biasanya hanya digoreng dengan margarin atau baluran saus korean serta tumisan pedas.
Dalam resep ini saya ingin menggabungkan kedua bahan dengan menambahkan sedikit santan guna menekan rasa pedas.
Hmmm...sepertinya bakal seger serta gurih, nih.
Mabar yuk! Masak bareng, yuk.Â
Masak udang pecak santan, sajian santap pagi bernutrisi tinggi
Bahan utama:
- 1/4 kg udang segar kupas kulitnya, cuci bersih, sisihkan
- 5 lbr sawi putih
- 3 butir cabai merah keriting
- 150 ml santan segar. Bisa juga kara. Maaf, dalam resep ini saya lupa menyertakan fotonya.
- 1 sdm minyak gorengÂ
- 3 sdm margarin
- Garam secukupnya
- Air secukupnya
Bumbu halus:
- 3 butir bawang putih
- 1/2 cm terasi bakar
- 1 cm kunyit bakar
- 1 cm kencur bersih
Bahan bumbu pelengkap:
- 2 lbr daun jeruk purut
- 1 sdt kaldu jamur
- 1/2 sdt gula pasir
- Garam secukupnya
Cara mengolah:
1. Taburi udang dengan garam, aduk rata sisihkan. Seperti gambar di bahan utama.
2. Panaskan blueband dalam teplon, goreng udang hingga kedua sisi berwarna kemerah-merahan (1), angkat, tiriskan.
3. Cuci bersih sawi putih, potong sesuai selera. Pisahkan antara bonggol dan daunnya, sisihkan.
4. Haluskan bawang putih. Sisihkan. Kemudian campurkan cabai, kunyit dan kencur, ulek jadi satu.Â
5. Tumis bawang putih hingga berubah warna, susulkan bumbu merah, tumis kembali sampai beraroma harum (2&3). Beri sedikit air.
6. Masukkan bonggol sawi, aduk rata (4). Selang 3 menit atau setengah matang, susulkan udang, santan serta bumbu pelengkap secara berurutan (5), aduk kembali.
7. Selanjutnya, masukkan daun sawi (6&7), ratakan. Lakukan pengetesan rasa. Jika sudah enak, matikan kompor. Lalu sajikan.
Taraaaa...ini dia, udang pecak santan yang begitu menggoda. Hmmm...saat mencicipi, kuahnya terasa gurih dan segar. Udangnya legit, kriuk-kriuk sawi putih dalam setiap gigitan menambah nikmat santapan.
Tetapi terasa sedikit pedas. Mungkin karena terlalu lama saya membatasi olahan berbahan cabai, jadi kepedesan meski hanya sedikit. Dan suami menyukai, hidangan pun tiada tersisa.
Alhamdulillah, hati riang jika setiap olahan yang kita sajikan disukai keluarga. Rasanya tidak kapok, dan ingin kembali mengolah beragam pecak sebagai menu keseharian.
Sekian dari saya, salam kuliner dan sehat selalu.
#ResepPecakUdang
#KreasiDapurYuliyanti
#ArtikelFoodie
#Tulisanke-480
#Klaten,06Juni2023
#MenulisdiKompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI