Dengan napas ngos-ngosan, kami menghaturkan terima kasih kepada Pak TNI yang belum sempat saya ketahui namanya. Kemudian saya segera mencari tempat duduk seperti yang tertera dalam tiket.
Sepanjang perjalanan, saya dan adik berpandangan saling berpelukkan, menahan tawa dan bulir bening yang datang tanpa diundang.
Berulangkali mengucap syukur, beruntung ada Pak TNI, kalau tidak... entah apa yang terjadi. Mungkin misi tinggalah mimpi.Â
Dslam unggahan ini, kembali saya ucapkan kepada Pak TNI, KAi, dan pihak terkait. Berkat pertolongan-nya, kami bisa menyatukan keluarga yang berpisah sekian lama.Â
Hingga saat ini semoga jalinan silaturahmi tetap terjaga hingga anak turunan kami. Aamiin.
***
Kisah pun berlanjut saat kaki menginjak di Kota Kembang. Nantikan unggahan berikutnya, ya Pembaca.
#MemoriKeretaApi
#Artikelyuliyanti
#KeretaApiIndonesia
#TulisanKe-373
#Klaten, 30 September 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H