"Sumur kuwi umure wis atusan tahun Nduk. Wiwit soko Mbah Buyutmu, Mbah Kakung(Ayahnya ibu). Terus Mbokmu, nganti sak iki kowe wis nduwe anak."
[ Sumur itu umurnya sudah ratusan tahun Nduk. Sedari Eyang Buyutmu, Kakekmu(Ayahnya ibu) terus ibumu, sampai sekarang ini kamu dah punya anak."]
Seandainya dihitung, sumur tersebut sudah mengalami 4 hingga 5 generasi. Berikut silsilah dalam keluarga kami.Â
Adapun generasi pertama selaku Mandor Pembangunan sumur tua tersebut adalah Kakeknya ibu, bernama Wira Sentana. Beliau Eyang Buyut saya.
Eyang Buyut mempunyai tiga putra yaitu:
1. Wasi
2. Kasiman
3. Suwita(ayah dari ibu)
Putra ketiga (Suwita) menikah dengan gadis sunda(Bandung) dari pernikahan beliau lahirlah ibu saya, pada 04 Mei 1951.
Nah, secuil kisah silsilah yang mengawali pembuatan sumur raksasa. Maka bisa dipastikan bahwa umur sumur tersebut sudah ratusan tahun.
Mendengar penuturan ibu, saya pun berselancar menggali kebenaran tentang pembangunan sumur tersebut.