Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Parkir Sembarangan, Bisa-bisa Nyawa Melayang!

16 Agustus 2022   16:18 Diperbarui: 20 Agustus 2022   16:31 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pengendara motor. Dokpri

Suami hanya geleng-geleng kepala, melihatnya. Bener-bener bikin gemes. Kejadian tersebut sampai saya masuk rumah, mereka tak bergeming. Malah makin asyik dengan gawainya.

Foto pengendara motor. Dokpri
Foto pengendara motor. Dokpri

'Hai Nona Manis...? Jalan depan rumah bukan milik nenek moyang lu. Tapi milik si empunya rumah, ya. Jangan parkir sembarangan! Gumam saya waktu itu.'



Memang benar sih, bagi pengendara yang sedang menerima panggilan telephone atau sebaliknya harus berhenti dulu. Tetapi mbok yang bener berhentinya. Jangan di akses orang lain.

***

Pentingnya Mematuhi Larangan Parkir

Dua kisah di atas hampir sama. Parkir di depan rumah orang lain. Sekalipun tidak ada tulisan "Dilarang Parkir" tertera di pintu. 

Adanya larangan untuk parkir, berhenti berkendara cukup lama di depan rumah orang lain itu tidak dibenarkan. Sebab, bisa memicu keributan pula mengganggu aktivitasnya.

Dalam Undang-Undang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1 Nomor 15, menyebutkan: Parkir adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat, dan ditinggalkan pengemudinya.

Bagi pengendara yang mengemudikan kendaraannya wajib tahu ketentuan dan tata cara berhenti atau parkir.

Berdasarkan ketentuan di atas, bila kita parkir sembarangan tanpa seizin tuan rumah bisa-bisa kena sanksi hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun