Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Cara Mudah Mengajarkan Ucapan Idul Fitri Berbahasa Jawa Pada Anak

7 Mei 2022   11:24 Diperbarui: 14 Mei 2022   19:27 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambarhttps://www.jatimnetwork.com/gaya-hidup/amp/pr-433276741/

1. Memposisikan ibu selaku sesepuh

Berhubung silsilah dalam keluarga kami, ibu sebagai sesepuh hal pertama yang dilakukan yakni memposisikannya sebagai orang tua yang akan disungkemi anak cucu.

Beliau harus duduk di kursi atau tempat yang lebih tinggi. Dalam proses ini menggambarkan sesepuh harus dihormati.

2. Cara Sungkeman.

Kemudian dari pihak anak(suami terlebih dahulu berjabat tangan (mengapit kedua tangan ibu) dengan cara duduk bersimpuh atau berjongkok sembari mencium tangannya. 

3. Ucapan Idul Fitri Berbahasa Jawa

Selain itu semua hal yang paling penting adalah ucapan Idul Fitri, mohon maaf dengan berbahasa Jawa. Setelah usai, baru kemudian duduk di sebelah ibu untuk disungkemi isteri dan anak-anaknya.

4. Kemudian disusul pihak istri melakukan hal yang sama. Setelah selesai kemudian duduk di samping suami untuk disungkemi yang lebih muda. 

5. Baru kemudian giliran anak saya sungkem kepada nenek, ayah dan ibunya secara runut. Dalam hal ini bisa diartikan anak selain mohon maaf juga meminta doa restu kepada orang tua.

Berikut ucapan Idul Fitri sederhana, sebagai ungkapan selamat hari raya yang saya ajarkan kepada anak, dalam ritual sungkeman berbahasa jawa;

"Sugeng Riyadi Mbah, kulo nyuwun pangapunten sedoyo lepat ingkang disengojo utawi mboten, mugi Simbah kerso paring pangapunten. Matur nuwun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun