Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tujuan dan Manfaat Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini

20 Desember 2021   14:47 Diperbarui: 20 Desember 2021   15:03 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambarhttps://www.alodokter.com/pendidikan-seksual-untuk-anak

Sebagai seorang ibu untuk pertama kalinya, saya belajar mengamati tahapan tumbuh kembang anak semenjak bayi hingga remaja. 

Ketika bayi lahir, peran pertama seorang ibu adalah memberi Air Susu Ibu(ASI). Dalam fase ini pendidikan seksual pertama kali diberikan kepada anak.

Menurut Simund Freud, pakar psikolog yang dikutip dari buku Ibu, dari Mana Aku lahir oleh Alya Andika, menyebut tahapan perkembangan anak berdasarkan kematangan fisiolokgis dari bagian tubuh tertentu.

Tahapan-tahapan(fase) ini disebut  Fase Oedipal.

Fase pertama adalah pragential, yaitu saat anak belum menyadari fungsi serta perbedaan alat kelamin antara pria dan wanita. Periode ini dibagi menjadi dua yaitu masa oral(0-2 tahun) dan anal (2-4 tahun)

1. Fase Oral (0 sampai sekitar 1 tahun)

Menurut pengalaman pribadi, masa oral ditandai anak dengan kepuasan yang diperoleh melalui daerah oral atau mulut.

Pada tahap ini, anak memperoleh informasi seksual melalui aktivitas mulutnya. Pada usia  0-1 tahun bayi mendapat perasaan nikmat ketika menyusu melalui ibunya.

Sedangkan pada usia 1-2 tahun anak cenderung antusias memasukan apa saja yang dilihat ke dalam mulutnya. Sebagai contoh ia akan memasukan ibu jari ke dalam mulutnya.

Sedangkan saat usia 2-3 tahun) anak akan merasakan kepuasan yang didapat melalui daerah anusnya. Saat di kamar mandi ia akan berlama-lama, serta seringnya menahan kencing atau buang air. 

Bahkan anak pernah menyentuh alat kelaminnya sendiri. Fase ini orangtua harus memberitahu nama-nama bagian tubuh, serta yang boleh dan tidak disentuh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun