Siapkah Menghadapi Hari Tua dengan Status Child Free?

Namun, bagaimana seseorang yang sehat tapi tidak memiliki keturunan akan menghadapi masa tua? 

Konsep Childfree mengingatkan saya kepada kisah pasutri sebut saja namanya, Pak Bagus(bukan nama asli). 

Beliau seorang sales pemasaran produk asesoris rumah tangga. Beberapa tahun sebelum pensiun sering berkunjung ke toko.

Karena sesuatu hal, mereka memutuskan untuk tidak punya anak. Namun, seiring berjalannya waktu usia semakin tua. 

Hingga suatu ketika beliau berkata " Bagaimana masa tuaku nanti...siapa yang akan menyuapi bubur pada kami?"

***

Bagaimana pula kita akan mewarisi kesalehan dan keimanan kepada Allah SWT, bila tiada keturunan? 

Bukankah dalam ajaran agama sudah dijelaskan, tentang 3 amalan pahala yang senantiasa mengalir meski telah wafat? 

Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).

Bagaimana pendapat Anda, haruskah ikut-ikutan budaya Child Free, wahai pembaca yang Budiman?

Semoga kita bisa memetik secuil kisah yang tertulis pada tema ini. Salam hangat selalu.