Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapkah Menghadapi Hari Tua dengan Status Child Free?

30 Agustus 2021   17:41 Diperbarui: 30 Agustus 2021   21:35 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Kompasiana.com


Bahkan, tidak sedikit pasutri memutuskan untuk berpisah ketika pasangannya tidak bisa memberikan keturunan.

Namun, tidak semua pasangan bisa atau ingin punya momongan dalam pernikahan mereka. Banyak yang mengambil keputusan untuk tidak memiliki garis keturunan.

Keputusan tersebut tentu bukan sesuatu yang bisa diambil tergesa-gesa. Banyak faktor yang menyebabkan pasangan memilih untuk tidak memiliki keturunan, di antaranya;

1. Masalah Ekonomi

Saat seseorang menyatakan untuk tidak mempunyai keturunan karena faktor ekonomi, mungkin sebagian orang memandang sangat lumrah.

Pasalnya, memiliki anak pastinya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga menimbulkan berbagai pertimbangan bagi pasangan tersebut. 

Tetapi menurut sudut pandang saya, ini merupakah alasan yang tidak tepat. Seperti firman Allah yang berbunyi;

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan.

 Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. An-Nur, 32).


2. Hanya Ingin Menjalani Kehidupan Bersama Pasangan.

Beberapa orang memilih tidak ingin memiliki anak, karena merasa takut kehilangan banyak waktu bersama pasangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun