Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tiga Peribahasa Saya Jadikan Landasan dalam Kehidupan

13 Juni 2021   16:41 Diperbarui: 14 Juni 2021   09:26 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat malam tiba, kami terbiasa menggelar tikar di halaman sekadar menikmati indahnya malam bertabur bintang. Pada saat itu saya curhat kepada Bapak(Almarhum) Bahwa saya sudah tidak betah, dan ingin keluar dari pekerjaan. 

"Nduk, sing sabar, anggonmu nglakoni. Anggep wae lagi sekolah ora bayar. Sebab, Bapak ora isoh nyekolahke sing luwih duwur. Mugo-mugo ing mbesuk-e uripmu bakal mulyo."


"Iyo, Nrimo ing pandum, Nduk."

Ilustrasi gambar https://m.facebook.com/kominfodiy/posts/belajar-falsafah-jawa-nrimo-ing-pandumnrimo-ing-pandum-memiliki-arti-menerima-se/159795212370
Ilustrasi gambar https://m.facebook.com/kominfodiy/posts/belajar-falsafah-jawa-nrimo-ing-pandumnrimo-ing-pandum-memiliki-arti-menerima-se/159795212370

 

Terdengar suara Ibu saat memasak  pun mengimbangi. Lalu, beliau menjelaskan makna dari kata di atas yang mempunyai arti " menerima segala pemberian atau keadaan" dalam kajian yang luas berarti ikhlas atas apa yang kita terima dalam menjalani kehidupan.

Begitulah Bapak dan Ibu memberi petuah, Contoh  Peribahasa yang sarat makna. Beliau menyuruh saya untuk bersabar, menerima apa adanya dalam menjalani hidup, juga menganggap masa bekerja itu ibarat sedang menimba ilmu, tetapi gratis.

Iya, itulah penilaian orang tua yang lebih kenyang makan asam garam kehidupan. Mereka jauh lebih memahami semua itu sangat berarti. Karena, selain mendapatkan ilmu, uang pun masuk kantongan. Sesuai pemahamannya.

Bapak juga selalu berdoa suatu saat nanti hidup saya akan mendapat kemuliaan. Kemulian di sini berupa harta, atau pun kedudukan.

***

Saat ada kesempatan, saya kembali bertanya kepada Ibu tentang sebuah perjalanan kehidupan yang seakan melelahkan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun