Kesan sesaat hanya bisa menatap seperti itu. Selanjutnya tancap gas untuk menikmati santap malam.
Seperti layaknya sepasang insan kencan pertama menyantap bebek goreng sambal terasi di warung kaki lima pinggir jalan tentunya.
Sesampainya di warung, Â sambil menunggu hidangan kami pun bercakap. Tentang beberapa hal yang selama mengenal takpernah tau status umur. Rupanya dia tiga tahun di bawahku. Sepantaran adikku saya yang nomor dua.
Waduh! batin saya waktu itu. Bukan hanya itu saja, kesan pertama tidaklah menggoda, apalagi selanjutnya?
Bisa-bisa minta putus saja.
Bagaimana tidak, saat dia tertawa lebar giginya berwarna kuning ke-emasan- Kawan. Tau, kan apa yang saya maksud?
"Enggak tau?"
"Sini aku bisikin...seperti tidak pernah sikat gigi. Begitulah..."
Ditambah lagi bunga tipis berwarna kuning menghias tangannya, saat baju lengan panjangnya dilipat sebatas siku.
Ahay, bukan lagi hancur tapi luruh hati ini. Taklagi berselera kala memandangnya. Namun, kencan tetap lanjut hingga pembawa pesanan datang.
Kala menu yang terpesan secepat kilat terhidang, saat itu hilang lenyap selera makan.