Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai seorang ambivert. Itu bawaan lahir, itu kata yang tepat untuk ambivert ku.
Dan kalau suatu hari nanti kita bertemu, jangan pernah kecewa pada ku. Aku ramah, selalu tersenyum, kehadiranku menghidupkan suasana, namun jika kamu mendekatiku aku akan menjaga jarak sebelum aku benar2 merasa nyaman berteman dengan mu.
Yup... Semuanya karena aku seorang ambivert.Â
Di lereng pegunungan Argopuro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H