Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Tentang Potong Rambut, Tazos dan Tabloid Bola

25 Januari 2025   18:57 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi potong rambut (sumber gambar: Radar Bromo)

Ada hal yang membuat snack ini istimewa yaitu karena saya sangat pelit untuk urusan snack. Hal tersebut sebenarnya ada alasannya. 

Batuk. Itu alasannya. Ya, mereka mudah batuk jika habis makan snack.

Satu-satunya orang yang mengizinkan mereka melanggar 'peraturan' ini adalah ayah mereka. Benar, ayah justru membelikan snack ini  saat mereka habis potong rambut.

Selain membeli snack, hal lain yang membuat potong rambut menjadi saat yang berkesan adalah karena sehabis potong mereka diajak membeli tabloid Bola di sebuah kios kecil yang lokasinya tak jauh dari masjid.

Sampai di rumah biasanya koran dibeber, dibaca bersama. Favorit mereka adalah Liga Italia. Sebuah rubrik yang banyak dihiasi foto- foto menarik aksi para pesepak bola Italia.

Tabloid Bola favorit kami ( sumber gambar: Acta Diurna Wordpress)
Tabloid Bola favorit kami ( sumber gambar: Acta Diurna Wordpress)

Pernahkah anak-anak mencoba potong di barbershop? Pernah. Ketika itu sedang ada rezeki, sehingga ketiganya diajak ayahnya potong di barbershop. Ongkosnya tentunya sedikit lebih mahal daripada tukang cukur Andri.

Hasilnya lebih bagus, tapi entah mengapa modelnya kami kurang cocok. Memang lebih halus, dan bagus, tapi punya Andri lebih mengena di hati..he..he...

Sampai sekarang potong rambut Andri masih eksis. Kiosnya masih seperti dulu. Meski barbershop mulai bermunculan di mana- mana, potong rambut Andri tetap mempunyai pangsa pasar tersendiri .

Anak saya sendiri sesekali juga ke sana ketika ingin potong rambut, tapi sudah tak sesering dulu. 

Ya, mereka sudah tidak dikejar kewajiban potong rambut lagi dari sekolah. Apalagi anak saya yang bungsu lebih suka membiarkan rambutnya gondrong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun