Malam itu saya baru saja mengikuti latihan karate di Museum Brawijaya. Ya, di masa kecil latihan menari, karate, basket saya coba semua. Kata bapak, mumpung masih muda, harus banyak beraktivitas.
Nah, hari Minggu malam adalah jadwal saya untuk latihan di museum Brawijaya. Latihan dimulai pukul tujuh dan diakhiri sekitar pukul setengah sembilan.
Selesai latihan biasanya Bapak sudah menunggu saya di bawah pohon dekat museum Brawijaya bersama sepeda motor Bebek tahun 75 merah yang selalu setia menemaninya.Â
Sepeda motor kami terus berjalan menembus malam. Jam setengah sembilan suasana Kota Malang sudah terasa sepi. Jalan Ijen terasa agak lengang. Hanya satu dua sepeda motor yang lewat.
Saya duduk di belakang sepeda motor bapak yang berjalan pelan.
" Bagaimana latihannya?" tanya bapak.
"Asyik juga. Mungkin habis ulangan umum, jadi yang latihan agak banyak," jawab saya sambil memegang tas saya erat-erat.
Sepeda motor kami tiba- tiba berhenti di depan warung dengan tutup biru tersebut. "Sederhana". Aih..
"Kok ke sini?" tanya saya heran.
Bapak tersenyum.
"Makan dulu.. habis olah raga, pasti lapar,"Â