"Pinter," jawab saya sambil tersenyum.
Saya mengambil sejumlah uang di dompet lalu saya berikan pada anak lanang.
"Beli tempe, tahu, sayur, lombok, tomat, jangan lupa telor," kata saya.Â
Setelah sedikit memberikan pesan yang lain-lain, bergegas saya menuju sepeda motor yang sudah siap di depan.
Sekitar jam sembilan pagi tiba-tiba sebuah pesan masuk lewat WhatsApp saya.
 Dari anak saya yang kecil.Â
"Buk, bekal buat ibuk tak antar ya," kata pesan itu.
Saya tersenyum, anak- anak tahu kalau saya sering lupa makan, makanya sampai dibuatkan bekal.
"Lho kok dibuatkan bekal barang, siapa yang masak?" tanya saya .
"Mas tadi masak, ini tinggal antar, sekalian ke kampus," jawabnya.
Aih, saya sungguh terharu.