Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sekotak Bekal Penuh Rasa Cinta

13 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:34 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekal hari itu, dokumentasi pribadi 

"Pinter," jawab saya sambil tersenyum.

Saya mengambil sejumlah uang di dompet lalu saya berikan pada anak lanang.

"Beli tempe, tahu, sayur, lombok, tomat, jangan lupa telor," kata saya. 

Setelah sedikit memberikan pesan yang lain-lain, bergegas saya menuju sepeda motor yang sudah siap di depan.

Sekitar jam sembilan pagi tiba-tiba sebuah pesan masuk lewat WhatsApp saya.

 Dari anak saya yang kecil. 

"Buk, bekal buat ibuk tak antar ya," kata pesan itu.

Saya tersenyum, anak- anak tahu kalau saya sering lupa makan, makanya sampai dibuatkan bekal.

"Lho kok dibuatkan bekal barang, siapa yang masak?" tanya saya .

"Mas tadi masak, ini tinggal antar, sekalian ke kampus," jawabnya.

Aih, saya sungguh terharu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun