"Mbak Diana.., ambil marmer..," sebuah suara langsung membuyarkan lamunan Diana. Bergegas, ia membuka pintu.
"Monggo Bu Tejo..," katanya ramah.
Tanpa diperintah, Yeni langsung keluar membawakan dos-dos berisi cake marmer pada Bu Tejo.Â
"Wiih... Ayune..," kata Bu Tejo begitu membuka satu dos kue. Ia tampak begitu puas dengan cake marmer buatan Diana.
"Mbak , untuk Minggu depan pesen lagi ya... empat.. buat oleh-oleh besan di Jakarta," tambah Bu Tejo sambil memberikan beberapa lembar uang pada Diana.Â
Diana tersenyum senang, "Inggih, siap...apa sih yang tidak buat Bu Tejo..?"
"Bisa saja," dengan gayanya yang kenes Bu Tejo berpamitan.Â
Yeni masuk kamar. Rumah kembali terasa sepi. Â
Diana diam. Ia sungguh tak menyangka, dalam kondisi sulit, ternyata justru hobinya yang bisa menjadi penolong. Ia tidak bisa membayangkan, seandainya tak punya ketrampilan membuat kue, bagaimana nasibnya juga Yeni?Â
Rasa syukur begitu membasahi hatinya. Alhamdulillah...Terima kasih Gusti, selalu paring rezeki..
Arti istilah: