Setiap hari Sabtu siang, sesudah pembelajaran berakhir kami anak anak SD 1 dan SD 2 menonton anak SD Inpres latihan Pramuka. Asyik sekali rasanya. Mereka menyanyi, berbaris, bertepuk tangan, mendapat cerita dari kakak pembina..hmmm, benar-benar membuat iri.
Namun rasa iri itu tidak berlanjut lama. Beberapa bulan kemudian ketika saya naik kelas empat tiba-tiba SD saya juga menyelenggarakan Pramuka dengan dua kakak pelatih. Satu pelatih  putra dan satu pelatih putri.
Wow, betapa membahagiakan. Hari Sabtu menjadi hari yang sangat kami tunggu. Di hari itu berbagai lagu diajarkan oleh pelatih kami, termasuk juga berbagai ketrampilan tali-temali, lomba memasak dan mencari jejak.
Hal terakhir itulah yang sangat berkesan bagi saya. Mencari jejak adalah permainan yang dilakukan secara berkelompok, dimana tiap kelompok diminta untuk mencari lokasi sesuatu melalui tanda tanda yang diberikan. Tanda yang diberikan dinamankan tanda jejak, dan bisa berupa tanda di tanah, batu ranting, ataupun rumput.
Ketika itu latihan diisi dengan penjelajahan sekitar kampung. Sebelumnya kami harus mempelajari berbagai tanda jejak dalam SKU juga artinya.Â
Dalam pelaksanaannya, Â satu satu kelas kami dibagi menjadi beberapa regu. Regu putra sendiri dan putri sendiri. Regu putra menggunakan nama binatang sebagai nama regunya sedangkan regu putri menggunakan nama bunga. Saya tergabung dalam regu melati.
Nah, ketika semua sudah siap, kakak pembina putra kami berangkat terlebih dulu, sambil memberikan tanda jejak di jalan-jalan yang dilaluinya. Setelah satu jam kami baruÂ
 diberangkatkan untuk mencari di mana posisi kakak pembina putra kami. Regu yang tercepat menemukan kakak pembina, itulah pemenangnya.
Setelah melihat arloji, kakak pembina putri kami berkata, "Ayo berangkat,"Â
Rupanya sudah pas satu jam kakak pembina kami tadi berangkat.Â