Untuk mencari dan membina atlet e-sport masa depan perlu dilakukan pembinaan sejak dini, karenanya Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menggelar Liga Esports Nasional Pelajar. Liga ini merupakan  kompetisi e-sport tingkat pelajar SMA dan yang sederajat di seluruh Indonesia.
Dalam liga ini, Mobile Legends adalah game yang dipertandingkan.
E-sport pernah diusulkan untuk dimasukkan dalam kurikulum, namun hal tersebut memicu banyak pendapat juga pertentangan.Â
Di antara berbagai kendala untuk memasukkan esport dalam kurikulum adalah masalah kesiapan guru juga jaringan.Â
Memasukkan e-sport dalam pembelajaran tentunya memerlukan jaringan yang bagus, dan ini masih menjadi masalah. Jangankan e-sport, pelaksanaan ANBK saja masih sering mengalami gangguan karena masalah  jaringan.
Berkaitan dengan animo siswa pada kegiatan ini, muncul gagasan untuk memasukkan e-sport dalam kegiatan ekstrakurikuler.Â
Ya, e-sport sebagai cabang olah raga bisa dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti sepak bola, catur, volly, basket dan lainnya.
Jika dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler diharapkan kegiatan siswa akan lebih terarah dan bisa memunculkan  bibit unggul berprestasi yang bisa membawa nama baik sekolah.
Namun sebelum memasukkan esport dalam kegiatan ekstrakurikuler ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: