Paman Izul masih tekun di depan laptopnya.
"Ada apa, Paman? " tanya Alby sekali lagi.  Wajahnya yang bulat putih mendekat ke laptop Paman Izul  penuh rasa ingin tahu. Anak laki-laki berumur sepuluh tahunan itu benar-benar menampakkan kecerdasannya.
"Paman lupa password, By, " kata Paman Izul sebal.
"Paman harus pakai laptop hari  ini? " tanya Alby prihatin.
"Besok pagi Paman harus presentasi tentang pengolahan sampah di Kampung Manggis, Â padahal data dan materi ada di laptop ini semua, " sambung Paman Izul.
Ah, gawat ini, bisa-bisa acara Paman Izul berantakan, pikir Alby.
Paman Izul memang sering melakukan pengarahan ke kampung-kampung berkaitan dengan pengolahan sampah. Rupanya besok giliran Kampung Manggis yang bersebelahan dengan kampung tempat mereka tinggal.
Alby melihat laptop itu dengan seksama. Â Laptop berwarna merah itu memang jarang dipakai. Â Paman Izul selalu memakai laptopnya yang hitam.Â
"Sudah berapa lama laptop ini tidak dipakai, Paman? " tanya Alby lagi.
"Paman lupa, Alby, Â paling satu bulan, "