Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Kerjasama Berbagai Pihak untuk Menekan Angka Putus Sekolah di Indonesia

6 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:41 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkenalan lewat medsos, sumber gambar: Tribun Jateng

Ada masalah ekonomi, masalah keluarga juga lingkungan pertemanan yang kurang kondusif sehingga siswa malas untuk melanjutkan sekolah.

Ada berbagai masalah penyebab putus sekolah, sumber gambar: Radar Malang
Ada berbagai masalah penyebab putus sekolah, sumber gambar: Radar Malang

Berbagai masalah yang timbul diperparah dengan pandemi yang membuat terpuruknya ekonomi sebagian besar masyarakat sehingga berdampak pada aspek kehidupan yang lain.

Pandemi juga membuat siswa semakin terbuka dengan dunia maya sehingga semakin rawan masuk dalam lingkungan pertemanan yang kurang baik.

 Glamournya dunia yang dipertontonkan lewat media sosial sering membuat siswa berpikir pendek dan tergoda untuk mendapatkan segala sesuatu secara instant. Akibatnya mereka merasa sekolah adalah hal yang sia-sia. 

Menurut catatan selama penulis mengajar,  sesudah pandemi jumlah siswa yang tergoda untuk putus sekolah mengalami kenaikan dibandingkan sebelum pandemi. 

Sesudah pandemi sekolah harus bekerja ekstra keras menangani siswa bolos sekolah, atau bahkan mogok tidak mau meneruskan sekolah. Wali kelas dan BK terus menangani secara intens anak-anak yang bermasalah seperti ini 

Dalam proses penanganan  tentunya diperlukan kegigihan, kesabaran juga kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa agar siswa mau kembali ke sekolah.

Seperti halnya masalah Banu di atas, yang dilakukan sekolah adalah melakukan home visit agar keluarga juga ikut memberikan dorongan pada Banu untuk kembali ke sekolah. 

Untungnya rumah Banu lokasinya tidak jauh dari sekolah sehingga home visit bisa dilakukan berkali-kali. 

Home visit dilakukan tidak hanya untuk mengetahui kondisi keluarga Banu, tapi juga lingkungan masyarakat sekitarnya. Betapa ternyata di sekitar Banu juga banyak yang tidak melanjutkan sekolah dan bekerja untuk menolong ekonomi keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun