Setelah pengarahan siswa dipersilakan melihat-lihat dan mencatat benda-benda koleksi museum, ataupun bertanya pada petugas jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut.
Dalam kegiatan ini diperoleh keterangan bahwa museum Brawijaya diresmikan oleh Kolonel Pur. Dr. Soewondo pada tanggal 4 Mei 1968.
Museum Brawijaya mempunyai semboyan Citra Uthapana Cakra yang berarti cahaya yang membangkitkan semangat. Harapannya, kehadiran museum ini dapat meneruskan dan membangkitkan kembali semangat juang 45.
Museum Brawijaya identik dengan koleksi persenjataannya. Di museum ini bisa kita mengamati senjata perang yang dulu digunakan para pejuang kemerdekaan.
Selain senjata banyak benda-benda bersejarah lainnya. Yang sangat menarik perhatian adalah gerbong maut, perahu segigir dan persenjataan tank yang digunakan para pemuda saat pertempuran 10 November 1945 yang diletakkan di bagian depan museum.
Gerbong maut adalah saksi pemindahan 100 tahanan dengan menggunakan gerbong kereta api dari Bondowoso ke Surabaya.
Gerbong ini menyimpan kisah memilukan. Ruangan yang begitu sempit membuat banyak korban jatuh, baik karena kekurangan oksigen, maupun kepanasan.
Akhirnya dari 100 tahanan yang akan dipindahkan hanya tersisa 12 orang yang masih hidup. Hingga kini gerbong maut tersimpan di tiga kota yaitu Malang, Surabaya, dan Bondowoso.