Contoh pembiasaaan baik yang harus diterapkan adalah datang tepat waktu baik bagi siswa maupun guru, disiplin, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas, jujur dalam perkataan maupun perbuatan dan banyak lagi.
Metode penyampaian materi pendidikan antikorupsi melalui kegiatan ekstrakurikuler menggunakan prinsip "belajar sambil bermain" dengan teknik penyampaian yang bermacam-macam. Bisa melalui kolaborasi, kegiatan diskusi dari pengamatan fakta, bermain peran ataupun debat.
Kondisi korupsi yang demikian akut tentunya tidak bisa diatasi dalam waktu singkat. Apalagi beberapa perilaku korupsi sudah dianggap tradisi dan sangat membudaya di masyarakat. Kiranya perlu waktu bertahun-tahun untuk mengatasinya. Ke depan diharapkan pendidikan anti korupsi ini dapat menciptakan generasi yang jauh lebih baik daripada sekarang.
Yang harus diingat, keberhasilan pembentukan karakter anti korupsi pada siswa sangat ditentukan oleh kerja sama sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keluarga membimbing siswa dalam proses keseharian, sekolah menanamkan lewat pembelajaran, pembiasaan dan kegiatan ekstrakurikuler, sementara masyarakat memberikan contoh yang baik.
Tanpa keteladanan, pendidikan anti korupsi bisa-bisa hanya jadi slogan belaka.
Referensi:
Webinar Pendidikan Antikorupsi Pengembangan Kapasitas Lanjutan Jejaring Pendidikan Antikorupsi KPK, Selasa7 September2021
Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia 2021 Meningkat Dibandingkan IPAK 2020
Indeks Persepsi Korupsi 2020: Korupsi, Respons Covid-19 dan Kemunduran Demokrasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI