Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perlunya Keteladanan agar Pendidikan Anti Korupsi Tidak Hanya Sebatas Slogan

31 Oktober 2021   08:47 Diperbarui: 3 November 2021   15:17 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) mengenal dan mencegah korupsi dalam acara Festival Anti Korupsi di SMA Negeri 1, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (17/11/2015).| Sumber: TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Contoh pembiasaaan baik yang harus diterapkan adalah datang tepat waktu baik bagi siswa maupun guru, disiplin, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas, jujur dalam perkataan maupun perbuatan dan banyak lagi.

Metode penyampaian materi pendidikan antikorupsi melalui kegiatan ekstrakurikuler menggunakan prinsip "belajar sambil bermain" dengan teknik penyampaian yang bermacam-macam. Bisa melalui kolaborasi, kegiatan diskusi dari pengamatan fakta, bermain peran ataupun debat.

Kondisi korupsi yang demikian akut tentunya tidak bisa diatasi dalam waktu singkat. Apalagi beberapa perilaku korupsi sudah dianggap tradisi dan sangat membudaya di masyarakat. Kiranya perlu waktu bertahun-tahun untuk mengatasinya. Ke depan diharapkan pendidikan anti korupsi ini dapat menciptakan generasi yang jauh lebih baik daripada sekarang.

Yang harus diingat, keberhasilan pembentukan karakter anti korupsi pada siswa sangat ditentukan oleh kerja sama sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keluarga membimbing siswa dalam proses keseharian, sekolah menanamkan lewat pembelajaran, pembiasaan dan kegiatan ekstrakurikuler, sementara masyarakat memberikan contoh yang baik.

Perlunya keteladanan, Sumber gambar: Kumparan
Perlunya keteladanan, Sumber gambar: Kumparan
Keteladanan memegang peran yang sangat penting dalam hal ini. Secanggih apapun cara yang dilakukan sekolah untuk membentuk karakter anti korupsi pada diri siswa tidak akan banyak artinya jika keluarga dan masyarakat terutama para pemimpin tidak memberikan contoh yang baik. 

Tanpa keteladanan, pendidikan anti korupsi bisa-bisa hanya jadi slogan belaka.

Referensi:

Webinar Pendidikan Antikorupsi Pengembangan Kapasitas Lanjutan Jejaring Pendidikan Antikorupsi KPK, Selasa7 September2021

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia 2021 Meningkat Dibandingkan IPAK 2020

Indeks Persepsi Korupsi 2020: Korupsi, Respons Covid-19 dan Kemunduran Demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun