Ada empat macam tindakan bullying yang sering terjadi pada siswa:
1. Bullying fisik, ini adalah bullying yang paling jelas. Pelaku melakukan tindakan tertentu pada korbannya. Misal menendang, memukul, mencekal kerah baju dan lain-lain.
2. Bullying verbal adalah bullying dengan kata-kata misal menyebut dengan sebutan yang tidak disukai: bodoh, gendut, keceng dll
3. Bullying mental, pelaku melakukan tindakan yang menyakitkan bukan dengan serangan fisik, tapi dengan perbuatan. Contoh, memandang dengan sinis, mengucilkan.
4. Bullying cyber, tindakan menyakiti orang lain lewat media elektronik. Contoh: membuat rekaman video atau foto untuk mengintimidasi korban, pencemaran nama baik lewat media sosial. Cyber bullying banyak menimpa anak anak sejarang karena di saat pembelajaran daring mereka lebih bebas menggunakan HP.
Dalam contoh di atas Adib mengalami bullying fisik dan verbal sedangkan Roni mengalami bullying mental.
Jika dibiarkan terus menerus bullying dapat menyebabkan menurunnya rasa percaya diri dan depresi, hingga risiko bunuh diri pada korbannya. Bahkan dampak bullying bisa terus terbawa hingga mereka dewasa.Â
Efek bullying yang lain adalah timbulnya berbagai keluhan fisik, contohnya sakit kepala, sakit perut, otot jadi tegang, palpitasi atau jantung berdetak kencang.
Beberapa tanda bahwa siswa menjadi korban bullying adalah:
1. Enggan pergi ke sekolah
2. Sering mengeluh sakit perut, dan sakit kepala apalagi saat menjelang berangkat sekolah.
3. Sering cemas dan pucat sesudah melihat HP.
4. Malas berteman, cenderung menyendiri.
5. Sering ada bekas luka di tubuh siswa
6. Sulit tidur di malam hari karena gugup dan cemas.
7. Menurunnya prestasi akademik.
Jika ada tanda-tanda seperti itu atau laporan siswa bahwa ia mengalami bullying, guru harus segera menangani dengan serius.