"Ternyata untuk orang seusia kita keputusan seperti ini tidak mudah juga ya.., " lanjutnya.
"Ah, Â ajak bicara yang baik, Â nanti ia akan mengerti, " hibur wanita itu.
"Iya betul itu.. Â Mudah mudahan dia bisa menerima.., " jawab suara di seberang resah. Pembicaraan ditutup.
Wanita itu merenung sejenak. Â Urusan perjodohan di usia senja memang tidak mudah. Begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Baik yang berkaitan dengan diri sendiri maupun orang lain. Bagi dirinya mungkin yang dominan adalah bergelut dengan perasaan sendiri. Â Betapa sulitnya membuka hati. Apalagi setelah bertahun-tahun nyaman dalam kesendirian. Â Sementara bagi yang lain masalahnya mungkin berbeda.
Ah, Â biar semua mengalir seperti seharusnya sajalah. Sekarang selagi bisa, ia ingin menikmati hari-harinya bersama anak-anak. Perkara yang lain-lain biar tangan Tuhan yang bekerja. Tak perlu resah. Bukankah Dia adalah pengatur skenario yang terbaik?
Jam menunjukkan pukul setengah empat sore. Bergegas wanita itu menuju pos satpam. Anaknya pasti sudah menjemput di sana.
Catatan : sekedar fiksi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H