Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Hari di Kebun Kimi

18 Maret 2021   12:44 Diperbarui: 18 Maret 2021   12:56 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Haibunda.com

"Ah, musim sudah tidak teratur seperti dulu... Sudah banyak kerusakan yang dibuat manusia, " timpalku prihatin. 

Hujan turun semakin deras dan deras.  Sesekali disusul dengan bunyi guruh dan angin kencang. Terlihat jendela rumah ditutup dan tampaknya seisi rumah hendak tidur. Tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu terjatuh dengan kerasnya.

 "Brakk.... !!"disusul dengan keadaan yang gelap gulita di sekitar kami. Rupanya  terjadi pemadaman listrik malam ini . 

Hujan baru berhenti menjelang subuh.  Tatkala matahari mulai muncul di ufuk timur, aku memandang berkeliling.  Mungkin pagi ini adalah pagi terburuk yang kualami. Tampak olehku beberapa dahan Bougenville patah ,Dahlia, Sedap Malam dan Desember amat berantakan, sementara Flamboyan masih berdiri tegar.  Dan aku sendiri hanya mengalami sedikit kerusakan di beberapa batangku. Samar-samar kudengar suara isak tangis.  Hai... Lihatlah.... Di tempatnya Mawar terkulai lemas.  Bunganya patah bahkan rusak tertimpa pecahan genting.  Rupanya bunyi keras tadi malam adalah bunyi beberapa genting yang jatuh.

"Mawar....? " bisikku

Mawar masih terisak.  Aku menoleh pada Dahlia.

 "Mawar?  Aduh,  kasihan sekali, " bisik Dahlia prihatin. 

Mawar masih melanjutkan isak tangisnya " Hidupku sudah berakhir teman-.teman, sebentar lagi aku pasti akan dibuang..,  lihatlah,  badanku rusak semua tertimpa genting."

Kami tidak bisa berkata-kata.  Hiburan macam apa yang bisa diberikan pada Mawar dengan kondisinya yang seperti itu?

Ketika mentari semakin naik seorang laki-laki masuk dengan membawa tangga dan beberapa peralatan. Rupanya ayah Kimi minta bantuan tukang untuk memperbaiki atap yang gentingnya berjatuhan semalam. 

"Hujannya parah ya?  Rupanya ada lima genting jatuh, " kata Pak tukang sambil membersihkan pecahan genting yang berserakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun