Setelah aku mengenalkan dia kepada Mama kemudian kami makan bersama.
"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan dev? Karena kalian yang puasa Mama udah banyak masak terus beli banyak takjil ini."
"Udah sebulanan ma."
"Terbilang baru ya, Tapi dia udah mau bilang pengen nikahin kamu Afifah. Gimana nih?" sambil tertawa meledekku Mama malah dengan lantang mengumumkan maksudku. Padahal aku belum mengatakan apa-apa dengan Afifah.
Setelah pulang Afifah bertanya soal niatku mengenalkannya dengan Mama. Mungkin dia menanyakan keseriusanku. Aku tidak akan tergesa-gesa untuk melamarnya, terlebih melihatnya belum menyelesaikan pendidikan S1 nya.
Dengan hubungan yang sempat ingin berakhir selama setahun ini aku meyakinkannya dan menemui orangtua nya kalau aku ingin menikah dengannya. Setelah restu dari kedua orangtuanya, keesokan harinya aku bersama keluargaku datang untuk melamarnya. Sampai hari ini aku baru dikaruniai seorang anak sesaat setelah puasa Ramadhan pertama kami di tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H