"nak.. saya Cuma mau cerita sedikit kalau dulu bapak ini tidak pernah diijinkan untuk melukis oleh orangtua bapak, buat apa ngelukis katanya hanya buang-buang waktu lebih baik kerja usaha yang menghasilkan uang lebih. Kata bapak ibunya bapak dulu, akhirnya bapak melukis secara diam-diam dan setelah bapak dewasa bapak coba jual salah satu lukisan Alhamdulillah.. ada orang yang mau membeli karya bapak dengan harga yang fantastis. Kalau kita menekuni sesuatu yang telah menjadi bagian hidup kita, bapak yakin kita pasti akan berhasil suatu saat nanti. Jadi buat kamu lakukanlah hal yang kamu sukai dan kembangkan itu..mudah-mudahan menjadi berkah suatu saat nanti..." ucap pak Hendriawan yang memberikan motivasinya kepadaku.
"terimakasih ya pak atas motivasinya... saya jadi terinspirasi untuk mengembangkan bakat saya. Mudah-mudahan saya bisa berhasil seperti bapak ya..."
"aminnn...."
Setelah berkeliling melihat pameran lukisan aku dan Kek Dahlan menyempatkan waktu sebentar untuk berkeliling di alun-alun.
"kek, setelah denger ceritanya pak Hendriawan tadi aku jadi tertarik untuk buat sesuatu."
"memangnya kamu mau buat apa? Kalau itu hal yang positif buatlah dan kembangkan..."
"kita mau lewat jalan mana kek?..enggak biasanya lewat jalan ini."
"lewat sini nanti belok kanan lebih deket. Kamu ini gimana han orang sini tapi enggak tau jalan."
"ya.. enggak pernah lewat sini lagi kek.."
      Untuk sejenak mata ku tertuju dengan sampah-sampah yang berserakan di bahu jalan dan di tong sampah yang terlihat sudah memenuhi kapasitas. Keramaian dan pesatnya usaha-usaha masyarakat membuat jumlah sampah meningkat setiap harinya sehingga sampah pun berserakan dan tak hayal mengganggu pemandangan di Desa Cisarua.
"kek, ini sampahnya banyak banget ya.. kalo gini terus pasti bahaya kalo dibiarin ya kan kek?"