Mohon tunggu...
YUHANA NOFIKA
YUHANA NOFIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SUSKA

Bercerita

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Implementasi Gerak dan Lagu Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini

11 Desember 2024   00:47 Diperbarui: 11 Desember 2024   00:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Motorik kasar pada anak tidak selalu berkembang secara optimal karena berbagai gangguan pada saat perkembangannya. Proses anak beradaptasi dengan lingkungan sosialnya akan berpengaruh apabila adanya masalah dalam motorik kasar anak menurut Marmi (Marmi, 2012). Hal tersebut karena motorik kasar merupakan suatu perkembangan pada tubuh anak dimana ketika anak ingin bermain atau mencapai sesuatu, anak tersebut akan menggerakkan badannya.

Bermain haruslah menyenangkan untuk membantu anak mengenal duniannya, menemukan konsep-konsep baru, mengenal resiko dan meningkatkan keterampilan sosial, bahasa, kognitif, spiritual, seni dan motoriknya, sesuai yang akan kita bahas terutama sekali motorik kasarnya. Hambatan dan kendala yang ditemui dilapangan antara lain: 1) Faktor dari anak itu sendiri terlalu pendiam dan malas bergerak. 2) Faktor dari gurunya penyajian kegiatan dalam bentuk gerak sedikit dan monoton. 3) Kurangnya Alokasi waktu karena ada lima pengembangan dasar yang harus diberikan kepada anak usia dini (nilai agama, sosial emosional, bahasa, kognitif, seni). 4) Faktor dari orang tua dan keluarga tidak suka olah raga, tidak mau mengulangi kegiatan motorik kasar yang diberikan di PAUD.

Pada kenyataannya seperti dalam pengamatan peneliti yang dilakukan dilapangan pada motorik kasar anak terutama bermain gerak dan lagu mengalami beberapa hambatan di TK IT Jasmiina, Desa Karya Indah. Beberapa hal disebabkan karena pembelajaran motorik kasar di sekolah tersebut belum dilakukan secara optimal melibatkan aktivitas fisik dengan bermain pada diri anak-anak. Selain itu media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan motorik kasar anak juga masih minim, beberapa alat permainan yang seharusnya ada di luar kelas untuk mendukung aktifitas anak juga masih terbatas.

METODE PENELITIAN

Menurut (Rahayu & Arifudin, 2020) bahwa metode penelitian adalah sebuah upaya dalam mencari dan mengumpulkan data atau informasi penelitian yang digunakan oleh peneliti.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji pada kondisi objek yang alamiah (Sugiyono, 2015). Penelitian kualitatif merupakan fokus perhatian dengan beragam metode, yang membahas interpretasi penuh yang mencaritemukan makna dan naturalistik terhadap subjek kajiannya, atau dengan kata lain fokus pada manusia dan interaksinya dalam konteks social (Putra, 2019).

 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan beberapa data yang terkait dengan satu fenomena tertentu, yaitu untuk mengeksplorasi metode gerak dan lagu dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

            Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan (Arifudin, 2019). Penelitian ini bertempat di TK IT Jasmiina di Desa Karya Indah, Kampar. Subyek penelitian adalah anak didik siswa-siswi di TK IT Jasmiina yang berjumlah 20 siswa. Penelitian ini diharapkan pelaksanaan penelitian akan berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.

KAJIAN TEORI

Anak Usia Dini 

Menurut Undang-undang tentang Perlindungan terhadap Anak (UU RI Nomor 32 Tahun 2002) Bab I Pasal 1 dinyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun dan termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sedangkan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 28 ayat 1, rentangan anak usia dini adalah 0-6 tahun yang tergambar dalam pernyataan yang berbunyi: pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Habe & Ahiruddin, 2017)

(Sujiono, 2014) menyatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan hingga usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan bagi pembentukan karakter dan kepribadian anak serta kemampuan intelektualnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun