~o0o~
 Aku menatap langit-langit kamar yang gelap. Rasa kantuk belum juga datang, padahal waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari dan besok aku ada jam kuliah pagi.Â
Aku merasa tak tenang berada di rumahku sendiri. Tapi aku tidak mungkin mengatakan pada ibu bahwa rumah kami ini berhantu. Kasihan ibu yang sudah susah payah mencari tempat tinggal lain dengan harga murah setelah rumah lama kami akhirnya terpaksa dijual untuk melunasi hutang pada bank yang tadinya kami gunakan untuk biaya rumah sakit ayah sebelum meninggal.
 Masalahnya, sosok-sosok itu terus saja bermunculan setiap saat.
 Saat aku sedang belajar, sedang mandi, sedang makan, atau sedang menonton televisi.Â
Dan tangan yang muncul saat aku sedang bercermin tadi, itu terlihat sangat jelas dan mengerikan. Tubuhku masih saja gemetar hingga sekarang. Aku merasa diteror dan dihantui.
 Tetapi mengapa mereka tidak mengganggu ibu?
 Atau sebenarnya ibu juga mengetahui keberadaan mereka tetapi memilih untuk diam saja karena khawatir aku jadi ketakutan?
 Dan tiba-tiba aku menyadari kehadiran seseorang atau 'sesuatu' di dalam kamarku. Ia berdiri di sudut kamar yang paling gelap. Aku bangkit terduduk.
 "S... siapa kau??" tanyaku memberanikan diri meskipun suaraku tetap bergetar.
 Sosok itu bergerak mendekat ke arah tempat tidurku.