"Tidak perlu lagi. Batalkan saja proyek itu. Terimakasih."
 Air mata penyesalan sekaligus haru menetes di pipi Sang Bapak Tua; membayangkan bagaimana binar-binar kebahagiaan akan terpancar di wajah Ari dan teman-temannya esok hari, saat menerima kabar gembira ini.
 Kabar bahwa hutan mereka akan tetap menjadi milik mereka.
  ~o0o~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!