"Tapi, langit di rumah saya berwarna hijau, Pak."
"Hmm ..." Bapak Tua mengerutkan kening, berusaha memahami jawaban Ari. Selama bertahun-tahun hanya sekedar menyapa 'selamat pagi' atau 'selamat siang', baru kali ini ia mengetahui ternyata ada yang berbeda dengan cara berbicara anak laki-laki kurus di hadapannya itu.
"Maaf, Pak, hari sudah siang. Saya pamit pulang dulu. Permisi." Ari membungkuk hormat dan beranjak pergi.
   ~o0o~
"Ari! Ari!" Kak Agus - tetangga sebelah rumah; dengan masih mengenakan seragam SMPnya berlari-lari menghampiri.
"Ada apa, Kak?"
"Kamu sudah dengar berita itu?"
"Berita apa?"
"Hutan kita mau diratakan!"
"Apa?"
"Pak Kepala Desa tadi mengumumkannya kepada semua warga. Desa kita akan dipindahkan ke tempat lain, karena disini akan dijadikan arena permainan modern berteknologi canggih!"