"Kami, Pak. Saya dan teman-teman."
 "Maksudmu, anak-anak penduduk desa ini?"
 "Benar, Pak."
 "Untuk apa kalian membuat semua ini?"
"Hutan kami akan diratakan dengan tanah, Pak," Ari mulai bercerita, "hendak dijadikan arena permainan modern berteknologi canggih. Mungkin mereka tidak tahu bahwa hutan ini adalah tempat bermain kami; tempat tinggal kami. Para orang tua mengatakan bahwa kita tak dapat berbuat apa-apa lagi. Tetapi saya dan teman-teman tak mau menyerah begitu saja, Pak. Maka dari itu, sejak sebulan lalu, setiap hari sepulang sekolah, kami menyempatkan diri untuk membangun arena permainan alam ini. Kami sangat berharap, mereka akan membatalkan rencana pembangunan itu saat melihat betapa indah dan menyenangkannya hutan ini. Tempat paling nyaman, sejuk dan sehat; dimana langit di atas kepala kita berwarna hijau. Inilah Misi Langit Hijau; harapan terakhir kami."
"Misi Langit Hijau..." Â gumam Bapak Tua sembari menatap Ari takzim.
Ari mengangguk dan tersenyum. "Nah, selagi hutan ini masih ada, mari kita nikmati segarnya udara tanpa polusi di hutan ini, Pak. Supaya Bapak lekas sehat kembali."
   ~o0o~
 "Halo, selamat pagi, Pak? Ada yang bisa saya bantu?"
 "Ya, pagi. Saya ingin membatalkan proyek itu."
 "Ap... apa, Pak? Tapi, Pak, besok kami sudah akan berangkat kesana untuk..."