Bentuk dan warna pagar rumah-rumah yang mengawalnya di sepanjang jalan, membukakan gerbang kebebasan baginya. Kebebasan atas hak hidupnya.
Ini bukan dejavu.
Lalu, apa yang kulakukan di sini sekarang? Batin Sasha panik. Aku harus segera pergi!Â
Pintu berwarna biru itu terbuka.
"Sasha?" terdengar sebuah suara.
Sasha terperenyak. Jantungnya berhenti berdegup.
"Kamu... pulang, Nak? Ayah sudah mencarimu kemana-mana selama ini.."
Sosok yang berdiri di ambang pintu itu mengulurkan tangannya ke arah Sasha. Kilat matanya siap menerkam.
Sasha merasakan tubuhnya lumpuh seketika.
END.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!