"Jadi, kakek dari Ayahlah yang pertama kali menterjemahkan isi naskah ini?" tanya Phi.
 "Ya, Nak," ucap Ayah, "Kakekku adalah Sang Ahli Bahasa. Paling dipercaya di dunia ini."
"Darimana beliau belajar tentang bahasa kuno ini, Ayah? Apakah ada buku panduannya?"
"Tidak ada, Phi. Justru kakek yang pertama kali membuat rumusan dan panduannya. Setiap huruf dan kata."
"Tapi ... bagaimana caranya hingga Kakek bisa membuat rumusannya? Pasti harus ada sesuatu atau seseorang yang memberitahunya terlebih dahulu, kan?"
"Hmm ... Ayah kurang tahu soal itu. Yang jelas, Kakekku Sang Ahli Bahasa adalah panutan bagi seluruh manusia. Kau tidak boleh meragukan atau mempertanyakannya, Phi."
"Baik, Ayah," jawab Phi patuh.
"Nah, Phi, bersiaplah. Sebentar lagi orang-orang akan berkumpul di depan kuil. Ayah harus segera memulai upacaranya."
"Baik, Ayah," jawab Phi.
Upacara Pemujaan berlangsung.
Orang-orang yang hadir duduk bersila di tanah, menyebar di seluruh halaman Kuil Besar. Semua berdoa bersama meminta kesehatan, kekuatan, kebahagiaan dan kesejahteraan bagi hidup mereka.