Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tujuh Putri Bintang ( fantasi ) part-2

13 Juni 2016   19:57 Diperbarui: 26 September 2017   11:12 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sterope   :  Hebat Merope ! Bagaimana hasilnya ?  Apakah berhasil ?  

Electra, Alcyone dan Celaeno bergabung.

Merope  : Berhasil kak.  Sudah melalui test kelayakan penggunaan.  Tapi bukan itu masalahnya. Beberapa orang tanpa sengaja melihat gelang itu bekerja dan sekarang seluruh penduduk desa sudah mengetahuinya. Mereka mengira aku penyihir atau semacamnya. Padahal selama ini aku sudah berusaha menyembunyikannya bahkan dari suamiku sendiri…..

Electra     :  Iya kan ?? Apa kataku ??  Sudah kupredisikan sejak awal kau akan terkena masalah !!

Celaeno   :  Siapa saja yang sudah melihat gelang itu Merope ?

Alcyone   :  Wah, kau dalam kesulitan Merope.

Maia       :  Kau tidak mengatakan pada siapapun apa sebenarnya kegunaan gelang itu kan Merope ? Kau bisa terkena sanksi pelanggaran pasal Penggunaan Benda-Benda Spesifik…

Electra   :  Hei !! Kalian kenapa santai sekali sih ??  Ini bukan sekedar tentang persoalan pelanggaran peraturan Penggunaan Benda-Benda Spesifik di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan !!  Apa kalian tahu apa yang bisa terjadi pada diri Merope selanjutnya ??

Merope   :  Aku tahu kak.  Di belahan bumi bagian lain, orang yang dituduh sebagai penyihir biasanya akan dibakar hidup-hidup. Aku tak tahu bagaimana dengan di tempat ini.  Tapi saat ini semua orang menjauhiku. Kecuali suamiku dan Nenek Imas.….

Sterope   :  Apaaa ?? Dibakar  hidup-hidup ?

Maia    :  Oh, ya ampunn…! Ya aku ingat. Aku juga pernah mendengar tentang itu. Aduh, bagaimana ini ?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun