“Terimakasih suamiku. Nah, sekarang aku harus pulang.”
Nawangwulan memeluk dan menciumi Nawangsih. Lalu dengan berat hati menyerahkannya kepada Jaka Tarub.
Jaka Tarub menatap Nawangwulan. Kemudian menengadah memandang kelamnya langit malam.
“Aku akan selalu merindukanmu, Nawangwulan istriku…”
“Aku juga, suamiku Jaka Tarub. Semoga kita dapat segera bertemu kembali…”
Kemudian dua pasang sayap bercahaya itu terbang sampai ke pucuk pepohonan dan menghilang ke angkasa.
…….
“Kak ! Aku lupa sesuatu !”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!