Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Minema ( misteri ) part-1

28 Oktober 2015   08:09 Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:39 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Iya sih bu… kalau cuma kehujanan saja mungkin nggak apa-apa. Tapi jalan setapak itu lho, kan sepi dan gelap. Sari takut. Kalau ada orang jahat bagaimana ?”

“Tidak ada penjahat di desa kita Sari,” sahut ibu.

“Iya deeh, nggak ada orang jahat dari desa kita. Tapi kalau orang jahatnya datang dari luar desa bagaimana ?”

Ibu menggeleng-gelengkan kepala dengan kesal. 

“Atau,” sambungku bandel, ”Kalau ada hantu, bagaima…”

“Sudah Sari," potong Ibu sambil menatapku dengan pandangan tegas, menandakan bahwa pembicaraan ini tidak perlu dilanjutkan lagi. 

“Mandi dulu sana,” ujarnya, “Setelah itu kita makan.”

”Iya bu,” jawabku menurut dan segera melangkah ke kamar mandi.

 

Hujan masih terus turun dengan deras sampai saatnya tidur. Aku berbaring di kamarku yang sempit sambil membaca ulang novel horror favoritku. Tetesan air hujan yang jatuh ke lantai memercik lagi ke atas mengenai jari-jari kakiku yang masih meradang. 

Kugeser posisi kakiku sambil melirik ke arah atap dengan sinis. Dasar rumah kampung. Atap kulit pohon ini payah sekali. Karena terus-terusan terkena angin dan air hujan, lama kelamaan ikatannya mengendur dan lembaran-lembarannya jadi saling bergeser. Sehingga saat hujan turun, airnya bisa menetes ke dalam rumah. Belum lagi dindingnya. Angin malam dapat bertiup  masuk dengan mudahnya melalui sambungan potongan-potongan kayu yang tidak rata.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun