Pada sinar matamu ingin kulautkan perahu harap
Agar bisa kau arahkan layar rindu itu menuju
:kamu.
Atau aku kah yang lelah bermandi ombak
antara cabikan layar dan tambang yang menjerat
di langit: burung gagak hitam menerjang,
adalah laut tiada pernah reda
membayar kesyahduan angin
*
: cadik mengayun kiri -kanan.
Atas nama segala yang pernah dipertaruhkan
Pun tercatat jejak yang selalu pincang
Sepanjang pasir putih:
Kini sepoi dan sepi
Bola matamu menyaru lampu kota,
Gaun yang tak terkisau angin, aku
menatapi tepi tebing yang tak lagi kau sadari gugusnya
*
Engkau kekasih, airmata yang pernah kuseduh manisnya
Melepaskan kelopak-kelopak waktu diriuh nyanyian bakau
Seperti katamu, antara buih dan burung gagak itu
Se kisah dalam sahutan tarian melayu,
Jika saat tiba:
Datanglah pada pusara itu, taruh di atasnya bulu gagak hitam
Yang mengarungi samudra kepekatan malam,
Sayapnya patah dalam kesunyian
Bandung, 2020