Pun tercatat jejak yang selalu pincang
Sepanjang pasir putih:
Kini sepoi dan sepi
Bola matamu menyaru lampu kota,
Gaun yang tak terkisau angin, aku
menatapi tepi tebing yang tak lagi kau sadari gugusnya
*
Engkau kekasih, airmata yang pernah kuseduh manisnya
Melepaskan kelopak-kelopak waktu diriuh nyanyian bakau
Seperti katamu, antara buih dan burung gagak itu
Se kisah dalam sahutan tarian melayu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!