Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Dompet

14 Juni 2019   15:40 Diperbarui: 14 Juni 2019   15:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal De Loesie

Suatu senja di pinggir jalan Braga

Ada bangku kududuki sejak tadi

Disamping tong sampah, semua sisa tercurah

Plastik, botol dan daunan

Tak ada yang membuang kertas berwarna merah

Yang mendiami dompet-dompet mereka

berwarna biru atau hijau

senja ini merah, langit sangat indah

seperti tarian bidadari yang menghampiri

dalam mimpiku semalam tadi

mungkin, bidadari itu sengaja menyapa lamunku

setelah pecah ranum segala rindu

yang diterbangkan ke langit igau

dari desau di laut menuju pulau

sejenak aku berdiskusi dengan rasa sepi dompet

dari kulit imitasi,

ruang-ruang lapang tak terisi, bilik-bilik sunyi

yang disekat kain bertirai-tirai

ia tabah dengan kesunyiannya,

selain secuil logam kekuningan yang tlah lama mukim

mungkin penghuni abadi, sisa kejayaanya

dari kerajaan kemiskinan

lalu dompet tersenyum manis,

di sana masih ada sisa-sisa cerita mudanya

di potret lusuh yang diasuh rembulan dan awan

sejenak dompet mengerutkan dahinya,

ada catatan-catatan belum sempat dibacanya

selain tagihan dan daftar cicilan

tapi dompet kembali diam, aku tersenyum padanya

menciuminya berkali-kali

yang tak lepas- lepas. Walau tak berisi

karena aku tau, suatu waktu akan ada yang bertamu

merah, hijau atau biru

Kota Bandung, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun