dalam mimpiku semalam tadi
mungkin, bidadari itu sengaja menyapa lamunku
setelah pecah ranum segala rindu
yang diterbangkan ke langit igau
dari desau di laut menuju pulau
sejenak aku berdiskusi dengan rasa sepi dompet
dari kulit imitasi,
ruang-ruang lapang tak terisi, bilik-bilik sunyi
yang disekat kain bertirai-tirai
ia tabah dengan kesunyiannya,
selain secuil logam kekuningan yang tlah lama mukim
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!